Seks
di masa kehamilan penuh gejolak.
Kita
punya 7 mantera
untuk meredakannya....
Silahkan
mencobanya!
1. Tidak ada istilah "Kehidupan seks
yang normal."
Bila Anda
memandang seks sebagai
sesuatu yang sifatnya
text book atau teoritis,
maka bersiaplah
menganggap
kehidupan seks
bermasalah. Pada kenyataannya,
pada saat hamil
bukan hanya mood
yang
bak roller coaster, hasrat
bercinta juga naik-turun. Misalnya, di trimester pertama karena morning sickness, Anda muak dan tak bergairah untuk bermesraan dengan
pasangan. Tetapi pada bulan kelima, bisa
“kepingin"
setiap hari! Perubahan
itu tidak sama terjadi
pada tiap perempuan,
tergantung kadar
hormon masing-masing. Jadi, tidak perlu mengkritisi diri. Apa yang normal bagi Anda, belum tentu normal bagi
perempuan
hamil lain – begitu
pula sebaliknya. Yang terpenting
adalah, kehidupan
seksual memuaskan
Anda dan pasangan.
2.
Libido pasangan pun kemungkinan
berubah.
Ternyata
ketika Anda bergelut
dengan perubahan hormon,
suami pun bergelut
dengan isi pikiran dan
libidonya. Pria khawatir bahwa,
hubungan intim bisa
melukai ibu dan janin.
Para
pria juga mengakui, tidak
mudah menghapus bayangan
bahwa bercinta saat
hamil melibatkan tiga
orang:
suami, isteri dan janin. Sesungguhnya ini adalah reaksi yang wajar.
Bila
Anda saling menyampaikan
perasaan, kemudian
sepakat bahwa cukup
berpelukan saja sampai
gairah bercinta kembali
normal, maka tidak ada
pihak yang merasa ditolak.
3.
Hubungan seks tidak akan
melukai janin.
Berdasarkan penelitian terkini, 25% calon orangtua menghentikan hubungan seks di masa kehamilankarena
takut menyebabkan janin
cidera. Dan, yang lebih khawatir
ternyata para pria: mereka
takut penis akan menyenggol
janin.
Secara anatomi, penis tidak akan mencapai janin sebab setelah melewati vagina, penis harus melewati serviks atau saluran rahim sepanjang 2 hingga 4 cm dengan pelapis berupa bantalan yang kuat. Namun,
bila
kehamilan isteri bemasalah,
misalnya memiliki
riwayat keguguran,
atau persalinan prematur
dan perdarahan, maka
memang harus hati- hati.
Konsultasikan
dulu dengan
dokter. Pada kehamilan
sehat, hubungan seks
aman dilakukan hingga waktunya
pecah kantung ketuban.
4.
Hati-hati bila perdarahan.
Realitanya,
sedikit perdarahan
setelah berhubungan
seks di masa kehamilan,
adalah hal biasa.
Hal
itu terjadi karena saat hamil,
pembuluh-pembuluh darah
di vagina berada lebih dekat
ke permukaan.
Sehingga
persinggungan dengan
penis dapat mencetus
perdarahan.
5.
Kehamilan dapat meningkatkan
kualitas hubungan
seksual, untuk selamanya.
Ini
benar adanya.
Karena selama hamil,
kebanyakan pasangan
menjadi lebih kreatif
dalam mencari posisi
dan
teknik bercinta –demi kenyamanan
dan kesehatan isteri.
Pada saat itu, Anda akan
mengeksplorasi dan
menemukan
cara-cara baru dalam
memuaskan kedua belah
pihak –dengan saling membantu
untuk masturbasi,
melakukan seks oral,
menggunakan alat bantu.
Pokoknya, segala yang
aman saat hamil.
Pengalaman
ini akan memperkaya
kehidupan seksual
Anda, dan dapat menjadi
variasi bercinta yang
menyenangkan untuk dipakai
seumur hidup.
6. Dia
tetap mengagumi Anda, segemuk
apa pun Anda.
Sejatinya,
suami justru bergairah
terhadap tubuh isteri
yang hamil. Okey,katakan berat badan Anda
bertambah
beberapa kilo dan
hidung Anda membesar,
tetapi kebanyakan
suami lebih memusatkan
perhatian
pada
organ seksual, seperti payudara
dan bokong, yang saat
hamil lebih penuh dan seksi.
Solusinya?
Dengar langsung
dari suami, tentang
bagian mana dari tubuh
Anda yang ia sukai ketika
Anda hamil.
Komentar
positif dari suami,
akan meningkatkan rasa
percaya diri Anda untuk bercinta.
7.
Suami tidak bisa membaca
pikiran Anda.
Ketika
Anda hamil,
yang paling penting adalah
membangun komunikasi
terbuka dengan suami,
agar Anda berdua tidak
saling menebak, melainkan
bebas mengungkapkan
keinginan dan
kekhawatiran.
Cara berkomunikasi yang baik adalah dengan mendengarkan kata- katanya, mengajukan pertanyaan, lalu dengarkan baik-baik jawabannya.
Begitu
sebaliknya –pasangan harus memperlakukan
Anda hal yang
sama. Mengobrol intensif
selama 15 menit setiap
hari dengan pasangan
akan menggiring Anda
berdua untuk terbuka membicarakan
perasaan,
hubungan
seks, relasi dan masa
depan.
Yang
lebih penting
lagi: relaks. Kelak bila
bayi sudah lahir, lebih sulit
untuk bisa menikmati
waktu
senggang berdua saja
dengan pasangan. Jadi, gunakan
momentum ini sebaik-baiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar