Sabtu, 14 Januari 2012

DAUR KEHIDUPAN PSIKOLOGIS WANITA


I.                   ASPEK FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA ANAK GADIS KECIL
A.    MASA ORAL DAN ANAL
-         pra genetik
-         pembentukan genetalia interna sudah selesai
-         jumlah folikel primordial 750.000
-         Labia mayor menutupi labia minor
-         Belajar percaya pada ortu tahun I

TAHUN II
-         Kebebasan berlari-lari
-         Mengendalikan impuls à overproteksi à ragu-ragu

B.     MASA PHALIK (3-5 TH)
-         Kemampuan memulai aktifitas dan melakukannya (inisiatif)
-         Rasa bersalah jika melakukan

C.    MASA LATEN (5-10 TH)
-         Masa tersembunyi
-         Belajar ketrampilan yang dihargai oleh orang lain
-         Alat genital sudah tidak lagi tumbuh
-         Pertumbuhan badan

D.    MASA PUERAL (PRA PUBERTAS)
-         Pertumbahan badan tinggi
-         Aktifitas tinggi
-         Tingkah laku kasar,serampangan,liar dan tidak sopan
-         Seksual menurun, monogam (berkelompok)
-         Ego / aku tinggi

II.                ASPEK FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA PUBERTAS
-         Terjadi kematangan alat seksual dan fungsi reproduksi
-         Perubahan perilaku (kesanggupan menilai kembali tingkah laku)

CIRI-CIRI MASA PUBER
-         Sifat negative berkurang
-         Masa pertumbuhan dan perkembangan
-         Ide-ide berdikari (mandiri)
-         Ingin lepas dari ortu
-         Paling singkat

PERUBAHAN FISIK MASA PUBER
-         Proporsi tubuh
-         Ciri-ciri seks primer
-         Ciri-ciri seks sekunder
-         Perubahan fisik

RESPON PERUBAHAN MASA PUBER
Ingin menyendiri, bosan, emosi tinggi, tidak PD, inkordinasi

III.             ASPEK FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA ADOLENSIA
-         Merupakan kunci dari perkembangan anak
-         Batas waktu 17-19 tahun / 17-21 tahun
CIRI-CIRI ADOLENSIA
-         Menemukan nilai-nilai hidup baru
-         Mengambil sintesa dunia luar dan intern
-         Mencoba mendidik diri sendiri
-         Mencari identitas

PERKEMBANGAN BIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS YANG DIPERLUKAN
-         Pendidikan dan ortu yang sederhana dan jujur
-         Tidak terlalu menuntut
-         Membiarkan anak tumbuh kembang sesuai nama perkembangan dan kodratnya

IV.             ASPEK FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA WANITA REMAJA (RATA-RATA 18 TAHUN)
ADULTUS : telah tumbuh menjadi dewasa yaitu individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan menerima kedudukan dalam masyarakat
PERIODE DEWASA:
1.  DEWASA DINI ( 18-40 TAHUN)
Fisik          : bentuk tubuh bulat, pertumbuhan kerangka negative, alat-alat                    kelamin masak, tulang bertambah keras à pertumbuhan                          maksimal
Psikologis  : komitmen terhadap pekerjaan
                    Menikah

2.  DEWASA PERTENGAHAN (40-60 TAHUN)
Fisik:
-         Siklus haid 25 % anovulator
-         Kesuburan menurun
-         Gangguan vegetatif
-         Overium, uterus kecil
-         Mammae lembek
-         Epitel vagina menipis
Psikologis :
-         Masa paling produktif
-         Terjadi kepuasan / krisis
-         Waktu pergolakan
-         Masa traumatic
-         Masa transisi
3.  DEWASA LANJUT (> 60 TAHUN)
Fisik : kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik
Psikologis :
-         Perasaan integritas
-         Kekecewaan
-         Pension
-         Perasaan tak berguna

POST PARTUM BLUES


1 Pengertian
Post partum blues sebagian besar merupakan perwujudan fenomena psikologis yang dialami oleh wanita ang terpisah dari keluarga dan bayinya.Post partum blues pada umumnya terjadi sekitar hari ketiga hingga hari kelima post partum,dan biasanya akan membaik setelah 2 atau 3 hari,meskipun kadangkala menetap sampai 10 hari.

2 Etiologi
  1. Kekecewaan emosional yang mengikuti kegirangan bercampur rasa takut yang dialami kebanyakan wanita selama hamil dan melahirkan
  2. Rasa nyeri pada awal nifas
  3. Kelelahan akibat kurang tidur selama persalinan dan setelah melahirkan pada kebanyakan pasien di rumah sakit
  4. Kecemasan akan kemampuannya untuk merawat bayinya setelah meninggalkan rumah sakit
  5. Ketakutan akan menjadi tidak menarik lagi
  6. Kebijakan di rumah sakit,kebijakan kunjungan yang kaku dan tidak ada ketetapan untuk berada di ruang
  7. Secara fisiologis disebabkan karena perubahan hormonal yang cepat berlangsung ketika badan mencapai status non pregnant dan ketika siklus laktasi berlangsung atau tertekan

3 Faktor predisposisi post partum blues
  • perubahan biologis,stres,respon normal,atau penyebab sosial atau lingkungan (Ehlert,dkk 1990)
  • pendukung teori stres berpendapat bahwa setiap peristiwa yang menimbulkan stres (seperti pembedahan)dapat merangsang reaksi seperti blues (Iles,Gath,Kennerly 1989)
  • masalah sosial dan lingkungan seperti tekanan dalam hubungan pernikahan dan hubungan keluarga,riwayat syndrom premenstruasi,rasa cemas,rasa takut tentang persalinan ,dan depresi selama hamil dan penyesuaian sosial yang buruk dapat merupakan faktor predisposisi (Kennerley,Gath 1989)


4 Gejala post partum blues
  1. Ibu merasa putus asa dan mudah marah
  2. Ibu kehilangan nafsu makan
  3. Sukar tidur
  4. Ibu merasa cemas
  5. Ibu yang memiliki bayi prematur ternyata lebih cepat cemas dan merasa depresi dan derajatnya lebih tinggi
  6. Sering menangis tanpa sebab (Genmaro,1988)

5 Penatalaksanaan
  1. perawat dapat membantu ibu dan keluarganya untuk dapat memberikan kepastian pada mereka bahwadepresi ini merupakan hal yang normal dan bersifat sementara
  2. membantu ibu untuk mengutarakan perasaannya
  3. memberi dukungan dan pengertian pada ibu dan keluarganya bahwa depresi ini disebabkan oleh perubahan hormonal,reaksi emosi terhadap perubahan nyeri,peran,keletihan
  4. membantu mengatur tugas-tugas yang seharusnya dan mudah untuk ibu kerjakan

6 Komplikasi emosional lainnya
Masalah kesehatan jiwa dapat mengakibatkan komplikasi selama periode kehamilan,kelahiran bayi dan priode pasca partum,yaitu komplikasi emosional. Tidak ada satu faktorpun dicurigai bertanggung jawab sebagai pencetus penyakit mental pasca partum
  •          Gangguan mood
  •          Depresi pasca partum
  •          Psikosis pasca partum
1. Ganguan mood
Komplikasi emosional gangguan mood pada ibu pasca partum digambarkan secara nyata dan kesulitan ikatan antara ibu dan bayinya

Etiologi
§  Perasaan iri dengan kehadiran anggota baru dalam keluarganya
§  Kehadiran anak atau bayi yang tidak diinginkan
§  Konflik-konflik yang mendasar dalam keluarga

Macam-macam reaksi gangguan mood
1.Reaksi Manik
Ø  Terjadi pada minngu pertama dan kedua masa nifas (Marsk,dkk 1992) reaksi manik disebabkan karena dehidrasi dan keletihan saat melahirkan
Ø  Wujud reaksi manik :
-          Ibu pasca partum enggan merawat dirinya
-          Berkurangnay nafsu makan
2.Reaksi depresi
Ø  Disebabkan karena ketidak mampuan menyesuaikan keadaan fisik,tidak adanya keluarga yang mendukung,kehilangan identitasnya sebagai ibu hamil
(Laizner,Jeans 1990)
2. Depresi pasca partum
·         Frekwensi depresi pasca partum bervariasi dari 5%-25% pada wanita yang melahirkan
(Dae 1998;Steiner 1990)
·         Gejala depresi berlangsng lebih lama daripada post partum blues yaitu 6 bln setelah melahirkan

·         Tanda dan gejala depresi post partum
-          Hilangnya minat untk berhubungan seksual
-          Keletihan
-  Terkadang terjadi peningkatan berat badan dan tidak jarang juga terjadi penurunan berat badan
-          Menark diri dari lingkungan sosial
-          Kekhawatiran menjadi ibu dan mengurus bayinya
-          Ingin menciderai diri sendiri

·         Faktor predisposisi
-          Hormonal,seperti faktor pada post partum blues
-          Stes
-          Penghasilan yang rendah
-          Tidak ada dukungan dari orang yang dipercaya
-          Peristiwa dalam hidup yang menekan
·         Ada kolersi antara perilaku bayi dan depresi ibu.Depresi maternal berhubungan dengan lingkup hasil akhir yang buruk utuk BBL,seperti iritabilitas pada bayi(Zuckerman,dkk 1990)dan berat badan lahir rendah(MC Anarney,Stevens-suman 1990)Bayi mempunyai sifat yang sulit dan kurang dapat beradaptasi.

·         Penatalaksanaan
-          Dukungan dari keluarga merupakan hal yang diperlukan oleh ibu post partum dengan depresi
-          Pemberian obat antidepresan seperti Fluoksetin(Prozag,Sertralin(Zoloft)dan tirotropin(Brusch,Perrin 1989)Namun obat-obatan tidak dianjurkan untuk ibu yang menyusui bayinya
-          Konsul psikiater

3. Psikosis Pasca Partum
·         Kriss psikiatris yang paling parah adalah psikosis pascapartum
·         Gejalanya dimulai dengan post partum blues dan depresi pasca partum yang dapat berkelanjutan dengan halusinasi,konfusi,delirium dan panik(Metz,Schel,Goff 1988)
·         Wanita trsebut dapat memperlihatkan gejala yang menyerupai skizofrenia atau kerusakan psikoefektif(Marks,dkk 1992)
·         Perwatan di rumah sakit selama beberapa bulan sangat diperlukan untuk penatalaksanaannya

Minggu, 08 Januari 2012

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR


PRINSIP DASAR

Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi seseorang ibu hamil perlu dipriorotaskan, seperti gizi yang rendah, anemia, dekatnya jarak antar kahamilan, danburuknya higene. Di samping itu perlu dilakukan pula pembinaan kesehatan mrantal yang meliputi: 1) perdarahan, 2) hipertensi, 3) infeksi, 4) kelahiran preterm/ bayi berat lahir rendah, 5)asfiksia, dan 6) hipoternia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih 50% kematian bayi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan akibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Misalnya sebagai akibathipotermi pada bayi baru dapat terjadi cold stress yang selanjudnya dapat menyebabkan hipoksemia atau hiplikemia dan mengakibatkan kerusakan otak. Akibatnya adalah perdarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh mengeras, dan keterlambatan tumbuh-kumbang. Contoh lain misalnya cairan lambang ke dalam paru-paru yang langsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Tak kurang penting adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali pusat pada waktu pemotongan tali pusat, melalui mata, melalui telinga pada waktu persalinan atau pada waktu memandikan/ membersihkan bayi dengan bahan, atau cairan atau alat yang kurang bersih.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, perode neonatal merupakan periode yang paling kritis.pencegah asfiksia. Mempertahankan suhu tubuh bayi, terutama pada bayi berat rendah, pemberian air susu ibu (ASI) dalam usaha merupakan angka kematian oleh karena diare,pencegah terhadap infeksi,pemantauaan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis meruypakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak. Neotatus pada minggu-minggu perama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan. Manajeman yang baik pada waktu masih dalam kandungan selama persalinan, segera sesudah dilahirkan, dan pemantauaan pertunbuhan dan perkembangan selanjudnya akan menghasilkan bayi yang sehat.




PENILAIAN KLINIK

Tujuannya adalah mengtahui derajat vitalitas dan mengukur reasi bayi terhadp tindakan resusutasi. Derajat vitalitas bayi adalah kemampuan sejumalah fungsi tubuh yang bersifat esensial dan kompleks untuk berlangsungnya kelangsungan hidup bayi seperti pernafasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan refleks-refles primitif seperti mengihsap dan mencari putting susu. Pada saat kelahiran apabila bayi gagal menjadi biru atau pucat dan refleks-rerleks melemah sampai menghilang. Bila tidak segera ditangani secara tepat, cepat dan benar, keadaan umum bayi akan menurun dengan cepat dan mungkin meninggal. Pada beberapa bayi ini tetap mempunyai risiko tinggi untuk cacat di kemudian hari.

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

Tujuannya utamanya perawatan bayi segera sesudah lahir, ialah:
·         Membersihkan jalan napas,
·         Memotong dan merawat tali pusat,
·         Mempertahankan suhu tubuh bayi,
·         Identifikasi,
·         Pencegahan infeksi.
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identfikasi adalah sgera dilakukan, kecuali abayi dalam keadaan krisis, dan dokter memberi intruksi khusus.

Membersihkan jalan napas


Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan dengan cara sebagai berikut.
·         Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
·         Gulung sepotong kain dan letakan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur sedikit tengadah ke belakang.
·         Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
·         Tepuk kedua telapak kaki bayisebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan angsangan ini biasanya bayi segera menangis.
-          Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat  menyebabkan kerusakan otak.
Sangat penting membersihkan jalan napas, sehingga upaya bayi bernapas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).
·             Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan segalangnya harus telah siap di tempat.
·             Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.
·             Petugas harus memantau dan mencatat usaha napas yang pertama.
·             Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut arus diperhatikan.
-          Bantuan untuk memulai bpernapasan mungkin diperlukan untuk mewujudkan ventilasi yang adekuat.
·         Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan pemompaan bila setelah 1 menit bayi tak bernapas.

Memotong dan merawat tali pusat


Tali pusat dipotong sebelum plasenta atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tili pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih terjadi pendarahan dapat dibuta ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % atau povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan setiap tali basah/ kotor.
·         Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat, dipastikan tali pusat teah diklem dengan baik, untuk mencegah terjadinya pendarahan.membungkus ujung potongan tali pusat adalah kerja tambahan.
-          Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siapo di ambulans, dikamar bersalin, ruang penerima bayi dan ruang perawat bayi.
-          Guntiung steril jkuga siap.
-          Pantau kemungkinan terjadinya pendarahan dari tali pusat.

Mempertahankan suhu tubuh bayi


Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengatur dari luar untuk membatunya tetap hagat. Bayi baru lahir  harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu banyi harus dicatat.

Memberi vitamin K


Kejadian pendarahaan krena defisiensi Vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25-0,5%. Untuk mencegahterjadinya pendarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi Viamin K peroeal 1 mg/hari selama 3 hai, sedangkan bayi tinggi diberi Vitamin K parental dengan dosis 0,5-1mg I.M.

Memberi obat tetes/ salep mata


Di beberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia neonatorum. Di daerah di mana prevalensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata  sesuda 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% diajukan untuk mencegah penyakitmata karena klamidia (penyakit menular seksual).
·         Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat, dan harus dicatcat di dalam status termasuk obat apa yang digunakan.
·         Yang lazim dipakai adalah larutn Perak Nitrat atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi lahir.
-          Peralatan untuk perawatan mata harus siap di ruang peerimaan/ persalinan, ruang rawat bayi, termasuk:
·         Obat-obatan,
·         Perlengkapan berisi:
a)      Alat tetes mata,
b)      Gelas obat kecil steril dan kapas,
·         Cairan NaCI untuk irigasi mata (bila yang dipakai Perak Nitrat).
-          Perubahan warna dari cairan penetes berarti telah terjadi perubahan kimia sehingga tak dapat dipaki lagi.
·         Petugas hendaknya secara rutin meneliti terjadinya perubahan warna pada cairan obat yang dipakai atau adanya kristal yang timbul yang mungkin terjadi apabila suhu ruangan melebihi melebihi 340C.


Identifikasi bayi

Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang persalinannya lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat penenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus di tempatkan dampai waktu bayi dipulangkan.
·         Peralatan identifikasi bayi yang baru lahir harus selalu tesedia di tempat penerimaan pasien, dikamar bersalin, dan ruang rawat bayi.
·         Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
·         Pada alat/ gelang identifikasi harus tercantum:
-          Nama (Bayi, Nyonya),
-          Tanggal lahir,
-          Nomor bayi,
-          Jenis kelamin,
-          Unit,
-          Nama lengkap ibu.
·         Di setiap tempat tidur diberitanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir nomor identifikasi.
Sidik telapak kaki bayi dan disik jari ibu harus di catat yang tidak mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang berpengalaman menerapkan cara ini, dan dibuat dalam catatan bayi. Bantuan sidik kaki harus disimpan dalam ruangan bersuhu kamar.
Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan catat dalam rekam medik.

Pemantauan bayi baru lahir

Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi maslah kesehatan bayi lahir yang memerlukan perhatian kelurga dan penolong persalinna serta tidak lanju petugas kesehatan.
·         Dua jam pertama sesudah lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir meliputi:
-          Kemampuan menghisap kuat atau lemah,
-          Bayi tamnpak atif atau lunglai,
-          Bayi kemerahan atau biru.

·         Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaiaan terhadap ada tidaknya maslah kesehatan yang memerlukan tindakan lanjut, seperti:
-          Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan,
-          Gangguan pernafasan,
-          Hipotermia,
-          Infeksi,
-          Cacat bawah dan trauma lahir.

YANG PERLU DIPERHATIKAN PADA BAYI BARU LAHIR
Kesadaran dan reaksi terhadap sekeliling
Perlu dkenali kurangnya reaksi terhadap rayuan, rangsangan sakit, atau suara keras yang mengejutkan atau suara mainan.
Keaktifan
Bayi normal melakukan gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetri pada suatu bangaun. Adanya tremor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi bila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang perlu dikalukan pemeriksaan lebih lanjut.
Simetri
Apakah secara keseluruhan badan seimbang.
Kepala
Apak tidak simetris, berupa tumor lunak di belakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang, sebagai akibat proses kelahiran, atau tumor lunak hanya di belahan kiri atau kanan tengah bujur kepal. Ukur kepala.
Muka wajah
Bayi tanpa ekpresi.
Mata
Diperhatiakan tandanya tanda-tanda pendarahan berupa bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
Mulut
Salivasi tidak terdapat pada bayi normal. Ila terdapat sekret yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawah saluran cerna.
Leher, dada, abdomen
Melihat adanya cedera akibat permalinan. Ukur lingkar perut.
Punggung
Adakah benjol/tumor atan tulang punggung dengan lekukan yang kurang sempurna.
Bahu, tangan, sendi, tungkai
Perlu diperhatikan bentuk, gerakannya, fraktur, paresis.
Kelancaran menghisap dan penrcernaan
Harus diperhatikan.
Tinjau dan kemih
Diharapkan keluar dalam 24 jam pertama. Waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya tinja, disertai muntah, dan mungkin dengan kulit kebiruan, harap segera konsultasi untuk pemerksaan lebih lanjut.
Refleks
Refleks rooting, bayi menoleh ke arah benda yang akan menyentuh
pipi.
Refleks isap terjadi apabila terdapat benda menyentuh bibir, yang di-sertai redleks menelan.
Refleks Moro ialah timbulnya pergerakan tangan yang simetris apabila kepala tiba-tiba digerakkan.
Refleks mengeluarkan lidah terjadi apabila diletakkan benda I dalam mulut, yang sering ditsfsirkan bayi menolak makan/minuman.
Berat badan
Sebaiknya tiap hari dipantau. Penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukan kekuranag cairan.

YANG PERLU DIPANTAU PADA BAYI BARU LAHIR

·         Suhu badan dan lingkungan
·         Tanda-tanda vital
·         Berat badan
·         Mandi dan perawatan kulit
·         Pakaian
·         Perawatan tali pusat

Pemantauan tanda-tanda vital
·         Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur dan ketiak
·         Pada pernapasan normal, perul dan dada bergerak hampir bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi maupun ekspirasi. Gerak pernspasan 30-50 kali per menit.
·         Nadi dapat dipantau di semua titik-titik nadi perifer.
·         Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
Mencatat hasil pantauan merupakan satu cara kerjasama seluruh tim dalam membuat progam perawatan. Pencegah lebih bermanfaat dan ekonomis dari pada pengobatan.

PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA-TANDA KEGAWATAN

Semua bayi baru lahir dinilai adanya tanda-tanda kegawatan/kelainan yang menunjukkan suatu penyakit.

Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu beberapa tanda-tanda berikut.

·         Sesak napas
·         Frekuensi penapasan  60 kali/ menit
·         Gerak retraksi di dada
·         Malas minum
·         Panas atau suhu badan bayi rendah
·         Kurang aktif
·         Berat lahir rendah (1500-2500 gram) dengan kesulian minum

Tanda-tanda bayi sakit berat

Apabila terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda berikut.
·         Sulit minum
·         Sianosis sentral (lidah biru)
·         Perut kembung
·         Periode apneu
·         Kejang/ periode kejang-kejang kecil
·         Merintih
·         Perdarahan
·         Sangat kuning
·         Berat badan lahir < 1500 gram.