PRINSIP DASAR
Pelayanan
kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui pelayanan
kesehatan yang diberikan dini terhadap faktor-faktor yang memperlemah kondisi
seseorang ibu hamil perlu dipriorotaskan, seperti gizi yang rendah, anemia,
dekatnya jarak antar kahamilan, danburuknya higene. Di samping itu perlu
dilakukan pula pembinaan kesehatan mrantal yang meliputi: 1) perdarahan, 2)
hipertensi, 3) infeksi, 4) kelahiran preterm/ bayi berat lahir rendah,
5)asfiksia, dan 6) hipoternia.
Penelitian telah menunjukkan bahwa lebih 50%
kematian bayi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan.
Kurang baiknya penanganan akibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
Misalnya sebagai akibathipotermi pada bayi baru dapat terjadi cold stress yang
selanjudnya dapat menyebabkan hipoksemia atau hiplikemia dan mengakibatkan
kerusakan otak. Akibatnya adalah perdarahan otak, syok, beberapa bagian tubuh
mengeras, dan keterlambatan tumbuh-kumbang. Contoh lain misalnya cairan lambang
ke dalam paru-paru yang langsung terlalu lama dapat menimbulkan perdarahan
otak, kerusakan otak dan kemudian keterlambatan tumbuh kembang. Tak kurang
penting adalah pencegahan terhadap infeksi yang dapat terjadi melalui tali
pusat pada waktu pemotongan tali pusat, melalui mata, melalui telinga pada
waktu persalinan atau pada waktu memandikan/ membersihkan bayi dengan bahan,
atau cairan atau alat yang kurang bersih.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, perode neonatal
merupakan periode yang paling kritis.pencegah asfiksia. Mempertahankan suhu
tubuh bayi, terutama pada bayi berat rendah, pemberian air susu ibu (ASI) dalam
usaha merupakan angka kematian oleh karena diare,pencegah terhadap
infeksi,pemantauaan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis meruypakan
tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak. Neotatus pada minggu-minggu
perama sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu pada waktu hamil dan melahirkan.
Manajeman yang baik pada waktu masih dalam kandungan selama persalinan, segera
sesudah dilahirkan, dan pemantauaan pertunbuhan dan perkembangan selanjudnya
akan menghasilkan bayi yang sehat.
PENILAIAN KLINIK
Tujuannya adalah mengtahui derajat vitalitas dan mengukur reasi bayi
terhadp tindakan resusutasi. Derajat vitalitas bayi adalah kemampuan sejumalah
fungsi tubuh yang bersifat esensial dan kompleks untuk berlangsungnya
kelangsungan hidup bayi seperti pernafasan, denyut jantung, sirkulasi darah dan
refleks-refles primitif seperti mengihsap dan mencari putting susu. Pada saat
kelahiran apabila bayi gagal menjadi biru atau pucat dan refleks-rerleks
melemah sampai menghilang. Bila tidak segera ditangani secara tepat, cepat dan
benar, keadaan umum bayi akan menurun dengan cepat dan mungkin meninggal. Pada
beberapa bayi ini tetap mempunyai risiko tinggi untuk cacat di kemudian hari.
PENANGANAN BAYI
BARU LAHIR
Tujuannya
utamanya perawatan bayi segera sesudah lahir, ialah:
·
Membersihkan jalan napas,
·
Memotong dan merawat tali pusat,
·
Mempertahankan suhu tubuh bayi,
·
Identifikasi,
·
Pencegahan infeksi.
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan
identfikasi adalah sgera dilakukan, kecuali abayi dalam keadaan krisis, dan
dokter memberi intruksi khusus.
Membersihkan jalan napas
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir.
Apabila tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan dengan cara
sebagai berikut.
·
Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat
yang keras dan hangat.
·
Gulung sepotong kain dan letakan di bawah bahu
sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur
sedikit tengadah ke belakang.
·
Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan
bayi dengan jari tangan yang dibungkus kasa steril.
·
Tepuk kedua telapak kaki bayisebanyak 2-3 kali
atau gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar. Dengan angsangan ini
biasanya bayi segera menangis.
-
Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak.
Sangat
penting membersihkan jalan napas, sehingga upaya bayi bernapas tidak akan
menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).
·
Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat
penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan segalangnya harus telah
siap di tempat.
·
Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung.
·
Petugas harus memantau dan mencatat usaha napas
yang pertama.
·
Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam
hidung atau mulut arus diperhatikan.
-
Bantuan untuk memulai bpernapasan mungkin diperlukan
untuk mewujudkan ventilasi yang adekuat.
·
Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan
pemompaan bila setelah 1 menit bayi tak bernapas.
Memotong dan merawat tali pusat
Tali pusat dipotong sebelum plasenta atau sesudah plasenta
lahir tidak begitu menentukan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi
kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera
dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tili pusat
dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan
pengikat steril. Apabila masih terjadi pendarahan dapat dibuta ikatan baru.
Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70 % atau povidon iodin
10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari dan setiap
tali basah/ kotor.
·
Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa
tali pusat, dipastikan tali pusat teah diklem dengan baik, untuk mencegah
terjadinya pendarahan.membungkus ujung potongan tali pusat adalah kerja
tambahan.
-
Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siapo
di ambulans, dikamar bersalin, ruang penerima bayi dan ruang perawat bayi.
-
Guntiung steril jkuga siap.
-
Pantau kemungkinan terjadinya pendarahan dari tali
pusat.
Mempertahankan suhu tubuh bayi
Pada waktu baru
lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengatur
dari luar untuk membatunya tetap hagat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi
merupakan tolok ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu
tubuhnya sudah stabil. Suhu banyi harus dicatat.
Memberi vitamin K
Kejadian
pendarahaan krena defisiensi Vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup
tinggi, berkisar 0,25-0,5%. Untuk mencegahterjadinya pendarahan tersebut, semua
bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi Viamin K peroeal 1 mg/hari
selama 3 hai, sedangkan bayi tinggi diberi Vitamin K parental dengan dosis
0,5-1mg I.M.
Memberi obat tetes/ salep mata
Di beberapa negara perawatan mata
bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah terjadinya oftalmia
neonatorum. Di daerah di mana prevalensi gonorea tinggi, setiap bayi baru lahir
perlu diberi salep mata sesuda 5 jam
bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% diajukan
untuk mencegah penyakitmata karena klamidia (penyakit menular seksual).
·
Perawatan mata harus dikerjakan segera. Tindakan
ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan perawatan tali pusat, dan
harus dicatcat di dalam status termasuk obat apa yang digunakan.
·
Yang lazim dipakai adalah larutn Perak Nitrat
atau Neosporin dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah bayi
lahir.
-
Peralatan untuk perawatan mata harus siap di ruang
peerimaan/ persalinan, ruang rawat bayi, termasuk:
·
Obat-obatan,
·
Perlengkapan berisi:
a)
Alat tetes mata,
b)
Gelas obat kecil steril dan kapas,
·
Cairan NaCI untuk irigasi mata (bila yang
dipakai Perak Nitrat).
-
Perubahan warna dari cairan penetes berarti telah
terjadi perubahan kimia sehingga tak dapat dipaki lagi.
·
Petugas hendaknya secara rutin meneliti
terjadinya perubahan warna pada cairan obat yang dipakai atau adanya kristal
yang timbul yang mungkin terjadi apabila suhu ruangan melebihi melebihi 340C.
Identifikasi
bayi
Apabila bayi dilahirkan di tempat bersalin yang
persalinannya lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat penenal yang efektif
harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir dan harus di tempatkan dampai
waktu bayi dipulangkan.
·
Peralatan identifikasi bayi yang baru lahir
harus selalu tesedia di tempat penerimaan pasien, dikamar bersalin, dan ruang
rawat bayi.
·
Alat yang digunakan hendaknya kebal air, dengan
tepi yang halus tidak mudah melukai, tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
·
Pada alat/ gelang identifikasi harus tercantum:
-
Nama (Bayi, Nyonya),
-
Tanggal lahir,
-
Nomor bayi,
-
Jenis kelamin,
-
Unit,
-
Nama lengkap ibu.
·
Di setiap tempat tidur diberitanda dengan
mencantumkan nama, tanggal lahir nomor identifikasi.
Sidik telapak kaki bayi dan disik jari ibu harus di catat yang tidak
mudah hilang. Sidik telapak kaki bayi harus dibuat oleh personil yang
berpengalaman menerapkan cara ini, dan dibuat dalam catatan bayi. Bantuan sidik
kaki harus disimpan dalam ruangan bersuhu kamar.
Ukurlah berat lahir, panjang bayi, lingkar kepala, lingkar perut dan
catat dalam rekam medik.
Pemantauan
bayi baru lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui
aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi maslah kesehatan bayi lahir
yang memerlukan perhatian kelurga dan penolong persalinna serta tidak lanju
petugas kesehatan.
·
Dua jam pertama sesudah lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir
meliputi:
-
Kemampuan menghisap kuat atau lemah,
-
Bayi tamnpak atif atau lunglai,
-
Bayi kemerahan atau biru.
·
Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu
dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaiaan terhadap ada
tidaknya maslah kesehatan yang memerlukan tindakan lanjut, seperti:
-
Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan,
-
Gangguan pernafasan,
-
Hipotermia,
-
Infeksi,
-
Cacat bawah dan trauma lahir.
YANG PERLU
DIPERHATIKAN PADA BAYI BARU LAHIR
Kesadaran
dan reaksi terhadap sekeliling
|
Perlu dkenali kurangnya reaksi terhadap
rayuan, rangsangan sakit, atau suara keras yang mengejutkan atau suara
mainan.
|
Keaktifan
|
Bayi normal melakukan
gerakan-gerakan tangan dan kaki yang simetri pada suatu bangaun. Adanya
tremor pada bibir, kaki dan tangan pada waktu menangis adalah normal, tetapi
bila hal ini terjadi pada waktu tidur, kemungkinan gejala suatu kelainan yang
perlu dikalukan pemeriksaan lebih lanjut.
|
Simetri
|
Apakah secara keseluruhan badan
seimbang.
|
Kepala
|
Apak tidak simetris, berupa tumor
lunak di belakang atas yang menyebabkan kepala tampak lebih panjang, sebagai
akibat proses kelahiran, atau tumor lunak hanya di belahan kiri atau kanan
tengah bujur kepal. Ukur kepala.
|
Muka
wajah
|
Bayi tanpa ekpresi.
|
Mata
|
Diperhatiakan tandanya tanda-tanda
pendarahan berupa bercak merah yang akan menghilang dalam waktu 6 minggu.
|
Mulut
|
Salivasi tidak terdapat pada bayi
normal. Ila terdapat sekret yang berlebihan, kemungkinan ada kelainan bawah
saluran cerna.
|
Leher,
dada, abdomen
|
Melihat adanya cedera akibat
permalinan. Ukur lingkar perut.
|
Punggung
|
Adakah benjol/tumor atan tulang
punggung dengan lekukan yang kurang sempurna.
|
Bahu,
tangan, sendi, tungkai
|
Perlu diperhatikan bentuk,
gerakannya, fraktur, paresis.
|
Kelancaran
menghisap dan penrcernaan
|
Harus diperhatikan.
|
Tinjau
dan kemih
|
Diharapkan keluar dalam 24 jam
pertama. Waspada bila terjadi perut yang tiba-tiba membesar, tanpa keluarnya
tinja, disertai muntah, dan mungkin dengan kulit kebiruan, harap segera
konsultasi untuk pemerksaan lebih lanjut.
|
Refleks
|
Refleks rooting, bayi menoleh ke arah benda yang akan menyentuh
pipi.
Refleks isap terjadi apabila terdapat benda
menyentuh bibir, yang di-sertai redleks menelan.
Refleks Moro ialah timbulnya pergerakan tangan
yang simetris apabila kepala tiba-tiba digerakkan.
Refleks mengeluarkan lidah terjadi apabila diletakkan benda I
dalam mulut, yang sering ditsfsirkan bayi menolak makan/minuman.
|
Berat
badan
|
Sebaiknya tiap hari dipantau.
Penurunan berat badan lebih dari 5% berat badan waktu lahir, menunjukan
kekuranag cairan.
|
YANG PERLU
DIPANTAU PADA BAYI BARU LAHIR
·
Suhu badan dan lingkungan
·
Tanda-tanda vital
·
Berat badan
·
Mandi dan perawatan kulit
·
Pakaian
·
Perawatan tali pusat
Pemantauan
tanda-tanda vital
·
Suhu tubuh bayi diukur melalui dubur dan ketiak
·
Pada pernapasan normal, perul dan dada bergerak
hampir bersamaan tanpa adanya retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu
inspirasi maupun ekspirasi. Gerak pernspasan 30-50 kali per menit.
·
Nadi dapat dipantau di semua titik-titik nadi
perifer.
·
Tekanan darah dipantau hanya bila ada indikasi.
Mencatat hasil pantauan merupakan satu cara kerjasama seluruh tim dalam
membuat progam perawatan. Pencegah lebih bermanfaat dan ekonomis dari pada
pengobatan.
PENILAIAN BAYI
UNTUK TANDA-TANDA KEGAWATAN
Semua bayi baru
lahir dinilai adanya tanda-tanda kegawatan/kelainan yang menunjukkan suatu
penyakit.
Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah
satu beberapa tanda-tanda berikut.
·
Sesak napas
·
Frekuensi penapasan 60 kali/ menit
·
Gerak retraksi di dada
·
Malas minum
·
Panas atau suhu badan bayi rendah
·
Kurang aktif
·
Berat lahir rendah (1500-2500 gram) dengan
kesulian minum
Tanda-tanda bayi
sakit berat
Apabila terdapat
salah satu atau lebih tanda-tanda berikut.
·
Sulit minum
·
Sianosis sentral (lidah biru)
·
Perut kembung
·
Periode apneu
·
Kejang/ periode kejang-kejang kecil
·
Merintih
·
Perdarahan
·
Sangat kuning
·
Berat badan lahir < 1500 gram.