MERAWAT CINTA DENGAN MAWADDAH DAN RAHMAH

Surat Ar-Ruum ayat 21, menjelaskan tentang karunia Allah pada setiap ikatan pernikiahan. Allah ta’aka berfirman,”…dan dijadikan-Nya diantaramu mawaddah dan rahmah….”

Secara tekstual, ”mawaddah wa rahmah” dapat diartikan sebagai kasih sayang. Agar lebih memberi cita rasa di dalam hati kita,perlu mengetahui tiga makna , ”mawaddah wa rahmah” dari Imam Abu Al-Hasan Al-Mawardy sbb:

1. Mawaddah, lebih dekat dengan mahabbah alias rasa cinta. Sedangkan rahmah berarti syafaqah yang artinya belas kasih. 

Mawaddah hadir ketika hati tiba-tiba mensyukuri atas nikmat pasangan yang memiliki keutamaan dan kemuliaan. Sebaliknya, rahmah senantiasa menghiasi hati saat melihat kekurangan dan kesulitan yang dialami oleh pasangan kita.

Dalam hubungan intim, mawaddah cenderung bergerak dalam tujuan memenuhi hasrat sexual yang berpahala. Sedangkan rahmah bergerak dalam tujuan keinginan mendapatkan keturunan yang baik.

Mawaddah identik memuliakan yang tua. Sedangkan rahmah sering terjadi pada sikap mengasihi yang lebih muda.

2. Mawaddah dan rahmah ibarat dua sayap yang dapat membawa rumah tangga terbang menuju kentetraman hidup. 

Mawaddah sebagai level tertinggi diantara berbagai tingkat cinta (mahabbah). Cinta yang biasa-biasa akan berkurang apabila pihak lain mengurangi cintanya. Sedangkan cinta yang Mawaddah adalah memberi tanpa mengharap imbalan. Itulah mengapa Allah menamai diri-Nya dengan Al-Waduud, Maha Pengasih. Karena Dia mengasihi hamba-hamba-Nya tanpa meminta imbalan. “Dia-lah Yang Maha Pengampun (Al-Ghafuur) lagi Maha Pengasih (Al-Waddud),”(QS.Al-Buruuj:14).

Sedangkan Rahmah, lebih dekat dengan sikap memahami dan memaklumi. Rahmah adalah “alat cadangan” yang apabila mahabbah itu tidak bersemi. Rahmah adalah tameng untuk menjaga keutuhan rumah tangga. Rahmah adalah pertahanan terakhir namun sangat kuat menahan dera ujian rumah tangga. Rahmah adalah “kerelaan menerima” seperti yang disabdakan Rosulullah,”Tidakkah seorang mukmin laki-laki membenci seorang mukmin perempuan. Jika ia membenci darinya satu sifat, maka ia menyukai darinya sifat yang lain” (HR.Muslim). Rahmah mengembalikan perannya kepada mawaddah untuk melanjutkan kemulian kasih sayang.

3. Kesimpulannya, mawaddah wa rahmah adalah satu kesatuan makna yang berarti saling memberi cinta, sayang dan saling memandang pasangannya penuh belas kasih.

Keduanya akan menjadikan setiap episode kehidupan rumah tangga sebagai pemicu semakin rekatnya hubungan. Saat senang dan lapang, mereka menghadirkan mawaddah dalam hati masing-masing. Begitu pula saat sedih dan kesempitan, karunia rahmah yang diberikan Allah tak memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeluh edan menyesal.

Bila demikian, sungguh tidak ada satupun keadaan yang membelah keduanya, sampai Allah memisahkan mereka lewat usia yang harus jeda.

Berbahagialah, mawaddah dan rahmah tidak perlu kita cari kemana-mana. Lewat firman-Nya di surat Ar-ruum diatas, Allah memastikan setiap bilik suami isteri, terinstal potensi menjadi “mawaddah wa rahmah”. Sesungguhnya ia ada pada setiap suami yang mengerti tanggungjawabnya, ada pada istri yang mengerti cara memuliakan suaminya. Tinggal anda pencet tombol “ON” (niat dan sadari keutamannya) di hati anda, mawaddah wa rahmah akan mulai bekerja umtuk kebahagian rumah tangga kita. Apakah Anda tertarik untuk menyalakannya, SEKARANG..?? Mintalah kepada Allah untuk merawatnya selalu…….