Selasa, 06 Desember 2011

Jenis Vaksin Program Imunisasi



a.      Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin)

Deskripsi

Vaksin BCG adalah vaksin bentuk beku kring yang mengandung Mycobacterium bovis hidup yang sudah dilemahkan dari strain Paris No. 1173.P2. (Vademesum Bio farma Jan 2002)

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif tuberkulosa.
Kemasan:
q Kemasan dalam ampul, beku kering, 1 box berisi 10 ampul vaksin.
q Setiap 1 ampul vaksin dengan 4 ml pelarut NaCI 0,9 % = 80 dosisi, namun effektivitas pemakaian di lapangan 2-3 dosis.

 

Komposisi:

Setelah dilarutkan dengan 4 ml pelarut, taip ml vaksin mengandung: Basil BCG hidup 0,375 mg, Natrium Glutamat 1,875 mg dan Natrium 9 g.

 

Cara Peberian dan Dosisi:

q Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu dengan 4 ml pelarut NaCI 0,9%. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril dengan jarum panjang.
q Dosis pemberian: 0,05 ml, sebanyak 1 kali, untuk bayi 1 tahun
q Disuntikkan secara intrakutan di daerah lengan atas (insertio musculus deltodeus), dengan menggunakan alat suntik dosis tunggal yang steril dan jarum suntik No 26 G
q Vaksin yang sudah dilarutkan harus dgunakan sebelum lewat 3 jam.

Penyimpangan  dan Kedaluwarsa:
q Vaksin disimpan pada suhu +2 oC s/d + 8 oC kedaluwarsa selama 1 tahun.
q Pendistribusi dalam keadaan dingin dengan kotak vaksin beku (cold pack) dan hindari snar matahari langsung/ tidak lagsung. Panas dapat merusak vaksin. Pembekuan tidak merukas vaksin BCG.
q Pelarut disimpan pada suhu kamar, jangan di freezer.

Kontra Indikasi
Adanya penyakit kulit yang berat/ menahun seperti eksim, furunkulosis dan sebagainya. Mereka yang sedang menderita TBC.

b.      Vaksin DPT
Diskripsi:
Vaksin jerap DPT (Difteri Pertusis Tetanus) adalah vaksin yang terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah diinaktivasi dan teradsorbsi keadaan 3 mg/ml digunakan sebagai pengawet. Potensivaksin per dosis tunggal sedikitnya 4 IU pertusss, 30 Iu difteri dan 60 IU tetanus. Vademecum Bio forma Jan 2002).

Indikasi:
Untuk pemberian kekebalan secara simulta terhadap difteri, tetanus dan bentuk rejan.

Kemasan
q Kemasan dalam vial
q 1 box vaksin terdiri dari 10 vial
q 1 vial berisi 10 dosis
q Vaksin berbentuk cairan

Komposisi:
setiap mengandung: Toksoid difteri yang dimunikan 40 Lf, Toksoid tetanus yang dimurnikan diinaltivasi 24 Ou, Aluminium fosfat 3 mg, Thimerosal 0,1 mg.

c.       Vaksin Polio (Oral Polio Vaksin)
Diskripsi:
Vaksin Oral Polio hidup adalah Vaksin Polio Trivalet yang terdiri dari virus polimyelitis tipe 1,2 dan 3 (stain Sabin) yang sudah dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan (Vademecum Bio farma Jan 2002)

Indikasi:
Untuk pemberian kekealan aktif terhadap Polimyelitis

Kemasan:
q 1 box vaksin terdiri dari 10 Vial
q 1 vial berisi 10 dosis
q Vaksin polio disertai 1 buah penetes (Dropper) terdapat dari bahan plastik

Komposisi:
Setiap dosisi (2tetws = 0,1ml) mengandung virus polio tidak kurang dari :
Tipe 1 : 106.0 CCID50
Tipe 2 : 105.0 CCID50
Tipe 3: 105.5.5 CCID50

Cara pemberian dan dosisi:
q Sebelum digunakan pipet penetes harus dipasngkan pada vialvaksin.
q Diberikan secara oral, 1 dosisi adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval detiap dosis minimal 4 minggu.
q Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dopper) yang baru.
q Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan:
1)      Vaksin belum kedaluarsa
2)      Vaksin disimpan dalam suhu 20C  s/d  80C
3)      Tidak pernah terendam air
4)      Sterilitasnya terjaga
5)      VVM masih dalam kondisi A atau B
q Sedangkan di Posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya.

          Penyimpanan dan kedaluarsa

q Penyimpanan di Propinsi/ Kabupaten, vaksin disimpan pada suhu –150C s/d -250C pendistribusian dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin beku (cold pack) dan hindari sinar kotak dingin beku/ tidak langsung.
q Vaksin polio tidak rusak pada pembekuan
q Penyimpanan d Puskesmas dan Pelayanan Rumah sakit disimapn pada suhu +20C s/d +80C
q Kadaluarasa 6 bulan bila disimpan pada suhu +20C s/d +80C dan  tahun bila disimpan pada suhu - 150C s/d - 250C


Efek Samping:
Pada umumnya tidak terdapt efek samping. Efek samping berupa paralisis yang disebabkab oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66: 1988)

Kontraindikasi:
Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemebrian OVP pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulang dapat diberikan setelah sembuh. Bagi individu yang terinfeksi oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) baik yang tanpa gejala maupun dengan gejala baik yang tanpa gejala , imunisasi OPV harus berdasarkan standar jadwal tertentu.

d.      Vaksin Campak
Diskripsi:
Vaksi Campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mcg rsidu kanamycin dan 30msg residu erythomycin. Vaksin ini berbentuk vaksin beku kering yang harus dilarutkan dengan aquabidest steril. (Vademecum Bio farma Jan 2002)

Indikasi:
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit Campak

Kemasan:
q I box vaksin terdiri 10 Vial1
q vial berisi 10 dosis
q 1 box pelarut berisi 10 ampul @ 5 ml
q Vaksin ini berbentuk beku kering

Komposisi:
Tiap dosis vaksin yang sudah dilarutkan mengandung:
Virus Campak       1.000 CCID50
Kenamycin Sulfat    100 mcg
Erithomycin              30 mcg

Cara Pemberian dan dosisi:
q Sebelum disuntikkan vaksin Campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut aquabidest
q Dosis pemberian 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan atas, pada usia 9-11 bulan. Dan setelah (booster) pada usia 6-7 tahun (kelas 1 Sd setelah catch-up campaign campak pada anak Sekolah Dasar kelas 1-6.
q Vaksin campak yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan maksimum  jam.

Penyimpanan dan kedaluarsa
q Penyimpanan vaksin pada suhu +20C s/d +80C. pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin beku (cold pack) dan hindari sinar matahari langsung/ tidak langsung.
q Pembekuan tidak merusak vaksin campak
q Kedaluwarsa setelah 2 tahun bila disimpan di 2-8 0C
q Pelarut disimpan pada suhu kamar, tidak perlu dilmari es, pelarut tidak bolej beku jadi jangan disimpan dalam freezer.

Efek Samping;
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.

Kontraindikasi:
Individu yang mengidap penyakit immune dificiency atau individu yang diduga
Menderita ganggunan espon imun karena leukimia, lymphoma.



e.       Vakssin Hepatitis B.
Diskripsi:
Vaksin Hepatitis B rekombinan adalah vaksin virus recombinan yang telah dinaktivasikan dan bersifat non-infeksius, berasal dari HbsAg yan dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula polymorpha) menggunakan tenologi DNA rekombinan. Vaksin ini merupakan suspensi berwarna putih yang diprosuksi dari jaringan sel ragi yang mengandung gene HbsAg, yang dimurnikan dan diinaktivasi melalui beberapa tahap proses fisiko kimia seperti ultrasentrifuse, kromatografi kolom, dan perlakuan dengan farmaldehid.
(Vademecum Bio farma Jan 2002)

Indikasi:
q Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B
q Tidak dapat mencegah infeksi virus lain seperti virus Hepatitis A atau C atau yang diketahui dapat menginfeksi hati.

Kemasan:
q Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang erbentuk cairan
q Vaksin Hepatirtis Ba teridiri dari 2 kemasan:
o   Kemasan dalam Prefill Injection Device (PID)
o   Kemasan dalam Vial
q 1 box vaksin Hepatitis B PID terdiri dari 100 HB PID.
q 1 box vaksin Hepatitis B vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis

Komposisi:
Setiap 0,5 ml vaksin mengandung HbsAg 10 cg yang yeradsorbsi pada Aluminium hidroksida 0,25 mg. Seluruh formulih mengandung Thimerosal 0,01 w/v% sebagai pengawet.

Cara pemberian dan dosis:
q Sebelum digunakan digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen.
q Sebelum disuntikkan, kondisikan vaksin hingga mencapai suhu kamar
q Vaksin disuntikka dengan dosis 0,5 ml atau 1 (buah) HB
q Vaksin dsuntikan dengan dosis 0,5 ml atau 1 (buah) HB ADS PID, pemberian suntikkan secara intra muskuler, sebaiknya pada aterolateral paha.
q Pemberian sebanyak 3 dosis
q Dosisi pertama diberikaan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya degan interval minimun 4 minggu dengan ketentuan:

1)          Vaksin belum kedaluarsa
2)          Vaksin disimpan dalam suhu 20C s/d 80C
3)          Tidakpernah terendam air
4)          Sterilitasnya terjaga
5)          VVM masih dalam lagi untuk hari berikutnya
q Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk hari berikutnya

Penyimpanan dan kedaluarsa:
q Vaksin pada suhu +20C s/d +80C. pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak digin cair (cool pack)  dan hindari panas berlebihan, sinar matahari langsung/ tidak langsung.
q Vaksin HB rusak terhadap suhu dibawah 00C
q Kedaulatan setelah 26 bila disimpan pada suhu 2-80C.
q Di tingkat Bidan Desa (BDD) vaksin dapat disimpan pada suhu ruang selama VVM masih bagus (kondisi A dan B).

Efek Samping:
Reaksi lokal seperti ras sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanyahilang setelah 2 hari.

Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sam halnya seperti vaksin-vaksin lin, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

f.       Vaksin DPT-Hepatitis B
Diskripsi:
Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difenteri dan toxid tetanus yang dimuenikan dan pertusis yang inaktifikasi serta vaksin hepatitis B yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni dan bersifat non infectious. Vaksin hepatitis B ini merupakan vaksin DNA rekombinan yang berasal dari HbsAg yang diproduksi melalui teklnologi DN rekombinan pada sel ragi (Vademcum Bio Forma Jan 2002)

Indikasi
q Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difeteri, tetanus, petusis dan hepatitis B

Kemasan:
q 1 box vaksin DPDT-Hepatitis B vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis
q Warna vaksin putih keruh seperti vaksin DPT

Cara pemberian dan dosis:
q Pemberian dengan cara intra muskuler, 0,5 ml sebanyak 3 dosis
q Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval minimal 4 minggu (1bulan)
q Dalam pelayanan di unit statis, vaksin yang sudah dibuka dapat dipergunakan paling lama 4 minggu dengan penyimpanan sesuai ketentuan:
1)          Vaksin belum kedaluarsa
2)          Vaksin disimpan dalam suhu 20C s/d 80C
3)          Tidak pernah terendam air
4)          Sterilitasnya terjaga
5)          VVM masih dalam kondisi A atau B

Penyimpanan dan kedaluarsa:
q Vaksin disimpan pada suhu +20C s/d  +80C . pengangkutan dalam keadaan dingin menggunakan kotak dingin cair (cool pack)  dan hindari sinar matahari angsung/ tidak langsung.
q Kedaluarsa setelah 24 bulan (2 tahun) bila disimpan pada suhu 2-80C

1 komentar:

  1. Eh, Ada yang butuh KULKAS VAKSIN UNTUK penyimpanan vaksin ga?
    Bisa diminta dikirimkan untuk ke seluruh indonesia lho

    KULKAS VAKSIN

    klik aja , liat dulu gapapa

    BalasHapus